Membaca Kompas merupakan ritual pagi saya. Dan setiap kali saya membacanya selalu ada saja dialog dengan diri sendiri, entah mengenai isi, pesan, sudut pandang, maupun bahasa suatu tulisan. Dialog ini saya blog-kan agar dapat menjadi referensi saya.

Rabu, 02 Juli 2008

Presiden tidak kenal Artalyta ;-)

Judul yang digunakan Kompas untuk berita di halaman utama ini sangat menarik dan tepat sekali. Dari pemberitaan tiga kolom ini yang sesuai dengan judul hanyalah satu kolom, selebihnya membahas mengenai perilaku hakim agung (yang tidak agung).
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/01/23562663/presiden.tak.kenal.artalyta

Andi Mallarangeng, seperti biasa, mati-matian membela tuannya. Manusia ini semakin lama semakin kelihatan kedangkalan cara berpikirnya. Yang menarik bukan itu. Yang menarik adalah bahwa saya sudah lama mendengar "isu" ini dari beberapa teman wartawan, bahkan dengan versi yang jauh lebih heboh. Dengan mengangkatnya sebagai judul berita maka Kompas berhasil mengirimkan sinyal kepada orang-orang yang belum pernah mendengar isu ini.

Kalau masih mempunyai urat malu, Andi harus siap-siap mengambil posisi burung unta yang membenamkan kepalanya ke dalam pasir sementara pantatnya masih tertinggal di luar.

Tidak ada komentar: