Membaca Kompas merupakan ritual pagi saya. Dan setiap kali saya membacanya selalu ada saja dialog dengan diri sendiri, entah mengenai isi, pesan, sudut pandang, maupun bahasa suatu tulisan. Dialog ini saya blog-kan agar dapat menjadi referensi saya.

Senin, 03 Desember 2007

Buruk rupa cermin dibelah

Terbakarnya terminal domestik bandara Polonia menambah panjang daftar insiden dan kecelakaan di bidang transportasi publik. Kalau dilihat daftar panjang tersebut, kebanyakan terjadi karena faktor kelalaian manusia. Dalam berita Kompas kemarin disebutkan bahwa hidran yang ada di bandara ternyata tidak berfungsi. Mengerikan! Kelalaian ini harus dibayar sangat mahal, bukan saja dari segi materi tetapi juga dari segi reputasi dan kepercayaan.
Kemudian, ketika negara-negara Eropa menyatakan tidak akan mencabut larangan terbang maskapai Indonesia kita langsung berang dan mengatakan ada agenda politik dll di sini. Betapa bebalnya bangsa ini. Buruk rupa, cermin lah yang dibelah.

Tidak ada komentar: